بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Kutipan Nasehat dan Wasiat Pimpinan PM Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal, pd Malam Yudisium Santri Kelas 6
1. Kaya itu penting, tapi jangan yang penting kaya; yang penting kaya
bisa menghalalkan segala cara. Maka kalau bisa orang itu kaya dan sehat.
Sehat itu penting, krn maksiat saja perlu sehat, apalagi ketaatan dan
kebaikan perlu kesehatan. Berusahalah jadi orang kuat.
2. Hidup
itu nikmat dan indah, maka nikmatilah keindahan hidup. Yang membuat tdk
nikmat itu manusianya. Allah sdh menjadikan semuanya indah di dunia
ini. "Dia-lah yang membuat indah segala sesuatu yang Dia ciptakan" (Qs.
[32]: 7)
3. Keindahan dan
kenikmatan bagi seorang guru yaitu murid; bagi suami adlh istri; bagi
orang tua adlh anak; bagi pemimpin adlh rakyat, dst. Ini surga kita:
guru pny murid, murid pny guru, itu surga. Bayangkan murid tdk pny guru,
atau guru tdk pny murid. Dokter tdk pny pasien, pasien tdk pny dokter.
4. Guru bkn sekedar mengajar ilmu, tapi jg mengajar kehidupan.Kiai yg
bener itu ada di pondok 24 jam, 7 hari seminggu, 31 hari sebulan, dst;
pesantren tdk boleh jadi sambilan, mendidik dan mengajar tdk boleh hanya
sambilan. Harus totalitas; tenaga, pikiran, hati, dan keikhlasan.
5. Kita syukuri kenikmatan ini, dan kita nikmati kesyukuran ini. Jangan
sampe kenikmatan kita disyukuri orang lain, atau kesyukuran kita orang
lain yg menikmati. Ramadhan dan Idul Fitri, itu kesyukuran dan
kenikmatan kita, jangan sampe malah orang2 nasrani, yahudi, kapitalis,
komunis, dll yg menikmati.
6. Memberi sedekah saat2 sulit itu
bagus, mulia. Memberi sedekah saat lapang itu biasa. Ingat hadis Rasul:
"juhdul muqill", kerja kerasnya orang yg serba terbatas; maka
keterbatasan diri tdk boleh membuat orang tdk berbuat kebaikan.
7. Maka, jangan sampe jadi manusia yg tdk pny prestasi.
Berprestasilah, dan harus pny keunggulan. Berprestasilah dlm kebaikan,
kemakrufan dan kebenaran.
8. Di pondok ini semangatnya adalah
kebersamaan utk memberi, bukan kebersamaan utk bagi-bagi. Ingat, dlm
berjuang dan berjihad jgn berpikir dapat apa, berapa, itu sampah2
perjuangan.
9. Di pondok ini kita tanamkan bom, yaitu bom
spiritual, bukan bom kimiawi. Kita didik santri2 ini menjadi bom
spiritual, utk mengebom sesuatu yg tdk benar, kemungkaran dan
kemunduran.
10. Tiap orang pny aib, tiap lembaga pny
kekurangan. Boleh membaca aib orang, tapi jangan membacakannya. Bedakan
antara membaca dan membacakan. Suasana sekarang ini semrawut, krn
saling membacakan aib orang lain.
11. Ulama yg mempertahankan
harga diri dan meninggalkan persatuan umat, menjauhi ukhuwah Islamiyah,
tdk usaha diikuti, itu ulama palsu. Umat ditinggalkan ulama itu pahit,
tapi lbh pahit lg klo ulama ditinggalkan umat.
0 komentar :
Posting Komentar