UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded
karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut
twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun
spiral alias saling berlilitan. Satu lagi yang sangat penting, Anda
harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah
kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau
‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka
sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan juga sebuah LAN tester.
Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa
kedap-kedip.
Ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal
bandel dan relatif murah adalah merek Belden – Made in USA. Kalau mau
yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu
kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya.
Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar.
Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat
memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”.
Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel
UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi
konektornya. Dan juga sebuah LAN tester. Bentuknya seperti kotak dan
ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.
Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe
straight dan tipe cross. Disebut tipe straight karena masing-masing
kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1 langsung. Sedangkan
disebut cross karena ada persilangan pada susunan kabelnya.
1. Tipe Straight
Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe
cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (Computer to Computer) atau juga dari hub ke hub.
Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe
cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (Computer to Computer) atau juga dari hub ke hub.
Tipe ini adalah yang paling mudah dibuat, karena langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya
adalah :
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya lalu diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Kita tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, karena kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung-ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, jika lampu LED yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak menyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
adalah :
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya lalu diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Kita tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, karena kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung-ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, jika lampu LED yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak menyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1 atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.
2. Tipe Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar
dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub.
(misalnya karena colokan di hubnya kurang)atau bisa dibilang type ini
digunakan untuk menyambungkan 2 interface yang sama. Cara pemasangannya
juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan
juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda
adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke
pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2.
Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai
standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain
Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.
Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya LED 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyala semua setiap LED dari nomor 1 sampai 8.
Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya LED 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyala semua setiap LED dari nomor 1 sampai 8.
0 komentar :
Posting Komentar