Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket
data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui
sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi
pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack
protokol tujuh-lapis OSI.
Router adalah perangkat keras yang dapat menghubungkan dua atau
lebih jaringan yang memiliki subnet berbeda. Router juga berfungsi
sebagai pengatur lalu lintas traffic jaringan memiliki tugas sangat
fital dalam menentukan kondisi sebuah Network.
Router
adalah peningkatan kemampuan dari bridge. Router mampu menunjukkan
rute/jalur (route) dan memfilter informasi pada jaringan yang berbeda.
Beberapa router mampu secara otomatis mendeteksi masalah dan
mengalihkan jalur informasi dari area yang bermasalah.
Fungsi
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah
switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar
jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat
dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki
alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router.
Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa
jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah
jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih
besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah
jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja
dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk
mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda
(seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat
menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung
penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur
jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Jenis-Jenis Router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
• Static router (router statis) : adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
• Dynamic router (router dinamis) : adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
• PC Router : Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router(Routing) biasanya menggunakan komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating Sistem yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk menangani tugas sebuah router.
• Instant Router : Dilihat dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa jenis router ini adalah suatu alat buatan dari suatu perusahaan yang didesain untuk menjadi router secara instant.Sehingga settingnya pun lebih mudah, hanya saja sayangnya menu yang ada didalamnya sangat terbatas. Dan biasanya jenis router ini memiliki fungsi ganda sebagai switch/hub.
• Router Hardware (Cisco) : Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
• Static router (router statis) : adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
• Dynamic router (router dinamis) : adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
• PC Router : Sebuah Personal Computer (PC) yang digunakan sebagai router(Routing) biasanya menggunakan komputer yang memiliki lebih dari 1 NIC (Network Interface Card) dengan menggunakan Operating Sistem yang mendukung untuk dijadikan router dan ditugaskan untuk menangani tugas sebuah router.
• Instant Router : Dilihat dari namanya saja sudah bisa ditebak bahwa jenis router ini adalah suatu alat buatan dari suatu perusahaan yang didesain untuk menjadi router secara instant.Sehingga settingnya pun lebih mudah, hanya saja sayangnya menu yang ada didalamnya sangat terbatas. Dan biasanya jenis router ini memiliki fungsi ganda sebagai switch/hub.
• Router Hardware (Cisco) : Sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
Router adalah suatu alat pada dunia komputer yang berguna untuk
membelokkan data dari suatu sistem jaringan ke sistem yang lain.
Logikanya sebuah sistem jaringan tidak dapat berpindah ke sistem yang
lain. Contohnya, Sis A, menggunakan IP 192.168.1.1 dan Sis B
menggunakan IP 192.168.2.1. Maka Komputer yang menggunakan Sis A tidak
dapat melakukan komunikasi dengan Sis B tanpa Router.
2. Switch
Switch LAN adalah perangkat yang secara tipikal mempunyai beberapa
port yang menghubungkan beberapa segmen LAN lain dan port pada switch
ini berkecepatan tinggi. Switch LAN digunakan untuk menghubungkan
segmen LAN yang banyak, menyediakan media dedicated dengan komunikasi
yang bebas dari tumbukan (collision) antar perangkat jaringan dan
mendukung komunikasi simultan, serta dirancang untuk akses kecepatan
tinggi. Biasanya switch banyak digunakan untuk jaringan LAN token
star.
Switch menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN, sama
seperti hub. Perbedaannya adalah switch dapat beroperasi dengan mode
full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter informasi ke dan
dari tujuan yang spesifik.
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja di lapisan data-link,
mirip dengan bridge, switch bekerja atas dasar informasi MAC address.
Switch mempunyai kemampuan dan kinerja yang lebih baik dibandingkan
dengan bridge, karena switch selain bekerja secara software juga
bekerja diatas hardware. Switch menggunkan algoritma store and forward
dan cut through pada saat melakukan pengiriman data.
Jenis switch yang sering dipakai adalah LAN switch, ATM switch dan
gabungan switch dengan teknologi routing. Switch Asynchronous Transfer
Mode (ATM) memberikan kecepatan tinggi yang bersifat scaleable untuk
workgroup, WAN sampai enterprise backbone. Switch ATM juga bisa
mengkombinasikan aplikasi suara, gambar dan data dalam satu jaringan
yang sama. Switch ATM menggunakan metode switch paket yang fix-size,
paket ini biasa disebut dengan sel (cell).
Dan switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk
menghubungkan kabel-kabel UTP (Kategori 5/5e) komputer yang satu dengan
komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing
sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan
komputer lain dalamLAN.
Dalam mengolah data switch dapat digolongkan dalam tiga jenis :• Store and Forward – switch akan meneruskan frame setelah data di terima secara lengkap.
• Cut-Through Switch Meneruskan Frame tanpa menunggu penerimaan frame secara lengkap.
• Fragment Free ( Hybrid ) merupakan gabungan dari kedua jenis switch diatas.
Switch juga diperkuat oleh teknologi VLAN (Virtual LAN) dimana dia
mampu mensegmentasi jaringan LAN secara logika tanpa harus menuruti
lokasi fisik peralatan.
Switch juga dapat berfungsi sebagai Spanning Tree protokol yang
bersifat redundant jika dia menilai suatu jalur itu sibuk maka dia (
switch ) akan memilih jalur lain yang tidak sibuk.
Cara Kerja Switch
Jika akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk menentukan pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya.
Jika akan menggunakan switching hub, diperlukan beberapa informasi dasar untuk menentukan pilihan switch, yaitu dengan mengetahui cara kerjanya.
• Cut through
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi ketika alamat tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan waktu hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima untuk dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah kosong.
Yaitu menentukan route paket yang diterima langsung ke alamat port tujuan. Tentu saja hal ini akan meningkatkan throughput koneksi dan mengurangi latency pengiriman paket. Pengiriman dilakukan tanpa terlebih dahulu mengumpulkan seluruh paket. Tetapi ketika alamat tujuan diketahui, langsung route dan pengiriman dilakukan ke alamat itu. Untuk satu paket Ethernet (1518 byte) proses ini memerlukan waktu hanya selama 40 microsecond. Dalam keadaan koneksi tujuan sedang digunakan, switch akan menampung paket data yang diterima untuk dimasukkan ke dalam buffer. Dan paket data akan dikirim dari buffer jika koneksi tujuan telah kosong.
• Store and forward
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk setiap paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang cukup, ada potensi terjadinya latency dalam store and forward switch ini yang disebabkan oleh penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket dan tabel dari ntwork address.
Cara kerjanya dilakukan dengan mengumpulkan seluruh paket hingga lengkap ke dalam memory switch dan melakukan pemeriksaan kesalahan dengan metode CRC (Cyclic Redundancy Check). Waktu yang diperlukan untuk melakukan proses untuk setiap paket Ethernet adalah 1,2 milidetik. Karena diperlukan memory yang cukup, ada potensi terjadinya latency dalam store and forward switch ini yang disebabkan oleh penuhnya memory yang ada untuk menampung seluruh paket dan tabel dari ntwork address.
Walaupun cara cut through akan mengurangi terjadinya latency, tetapi
konsekuensinya, paket data yang rusak juga akan juga sampai ke alamat
tujuan. Kebalikannya, hal ini tidak terjadi pada store and forward
switch.
Dari kedua cara di atas, ada pula switch yang menggabungkan kedua
cara tersebut yang disebut hybrids. Pada saat awal menggunakan cara
cut through switching, dan melakukan pemeriksaan CRC, kemudian
menghitung jumlah error yang ada. Jika jumlah error telah sampai pada
batas tertentu, switch akan bekerja dengan cara store and forward
sampai dengan kondisi jumlah error telah berkurang. Selanjutnya switch
akan kembali bekerja dengan cara cut through. Cara termudah untuk
mengetahui adanya kemampuan ini adalah dengan melihat ada atau
tidaknya keterangan threshold detection atau adaptive switch dalam
spesifikasi teknisnya.
3. Hub
Hub menghubungkan semua komputer yang terhubung ke LAN. Hub adalah
repeater dengan jumlah port banyak (multiport repeater). Hub tidak
mampu menentukan tujuan; Hub hanya mentrasmisikan sinyal ke setiap
line yang terkoneksi dengannya, menggunakan mode half-duplex.
Sama seperti switch, tetapi perbedaannya adalah hub tidak memiliki
faslitas routing. Sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan
ke semua komputer (broadcast).
Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah
central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar
yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan
mentransmisikannya ke komputer yang lain.
Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal
hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal).
Ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan
tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yang
tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut.
Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai
repeater; ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat.
Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; ia
membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh
network.Hub adalah central utnuk topologi star dan mengijinkan komputer
untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network dengan relatif mudah.
Kapabilitas yang disediakan hub central utnuk topologi star dan
mengijinkan computer untuk ditambahkan atau dipindahkan pada network
dengan relatif mudah.
Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub menyediakan kemampuan berikut:
• Memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan workstation.
• Menambah jarak network (fungsi sebagai repeater).
• Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda (Ethernet, Token Ring, FDDI).
• Menawarkan feature yang fault tolerance (isolasi kerusakan)
• Memberikan manajemen service yang tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic).
• Memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan workstation.
• Menambah jarak network (fungsi sebagai repeater).
• Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda (Ethernet, Token Ring, FDDI).
• Menawarkan feature yang fault tolerance (isolasi kerusakan)
• Memberikan manajemen service yang tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic).
Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri untuk
berjalan, dan akan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.
Cara kerja Hub
Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia
mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke
tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan
melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan
memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena
paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host
(meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
4. Bridge
Bridge adalah “intelligent repeater”. Bridge menguatkan sinyal yang
ditransmisikannya, tetapi tidak seperti repeater, Brigde mampu
menentukan tujuan.
Bridge adalah peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas
atau memecah jaringan. Bridge berfungsi untuk menghubungkan dan
menggabungkan media jaringan yang tidak sama seperti kabel unshielded
twisted pair (UTP) dan kabel fiber-optic, dan untuk menggabungkan
arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring dan Ethernet.
Bridge meregenerate sinyal tetapi tidak melakukan konversi protocol,
jadi protocol jaringan yang sama (seperti TCP/IP) harus berjalan
kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge dapat
juga mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP), serta
memiliki kemampuan diagnosa jaringan.
Bridge secara umum dibedakan atas dua bagian, yaitu: Bridge Lokal
dan Bridge Remote. Bridge lokal menghubungkan dua jaringan LAN secara
langsung pada area yang sama secara fisik, misalnya bridging pada
gedung yang berdekatan. Bridge remote menghubungkan dua jaringan yang
secara fisik berjauhan. Implementasi yang dilakukan biasanya
menggunakan kabel telepon dan modem atau perangkat nirkabel (wireless
LAN). Perangkat nirkabel yang paling banyak digunakan adalah yang
berkerja pada frekuensi bebas ISM (Industrial Scientific Manufacture)
2,4 GHz. Brigde lokal jauh lebih cepat dan reliable dalam transfer
data, selain biaya yang lebih murah dibandingkan Brodge remote.
Bridge hadir dalam tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless.
Bridge local secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN).
Bridge remote yang dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area
Network (WAN) menghubungkan dua atau lebih LAN. Sedangkan wireless
bridge dapat digunakan untuk menggabungkan LAN atau menghubungkan
mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN.
Bridge beroperasi mengenali alamat MAC address node asal yang
mentransmisi data ke jaringan dan secara automatis membangun sebuah
table routing internal. Table ini digunakan untuk menentukan ke segmen
mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan penyaringan
(filtering). Setelah mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak
disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman paket secara langsung ke
segmen tersebut. Jika bride tidak mengenali alamat tujuan paket, maka
paket akan di forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen
alamat asalanya. Dan jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama
dengan alamat asal, bridge akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan
paket-paket broadcast ke semua segmen kecuali segmen asalnya.
5. Repeater
Bekerja pada layer fisik jaringan, menguatkan sinyal dan mengirimkan
dari satu repeater ke repeater lain. Repeater tidak merubah informasi
yang ditransmisikan dan repeater tidak dapat memfilter informasi.
Repeater hanya berfungsi membantu menguatkan sinyal yang melemah akibat
jarak, sehingga sinyal dapat ditransmisikan ke jarak yang lebih
jauh.Digunakan untuk mengatasi keterbatasan (jarak, kualitas sinyal)
fisik suatu segmen jaringan.
Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa segmen suatu jaringan yang besar (misalnya Ethernet to Ethernet).
Namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan
bahwa aturan panjang kabel maksimum tidak dapat dilampaui dengan
menggunakan repeater ini. Contohnya, kabel coaxial 50 ohm pada
Ethernet hanya bisa total sampai 2,3 km dan batasan ini tidak dapat
diatasi dengan menggunakan repeater.
Karena bekerja pada physical layer, repeater tidak dapat
menghubungkan misalnya antara protokol data link layer yang berbeda
(misalnya Ethernet dengan Token Ring). Hal ini disebabkan karena
repeater mempunyai bit korespondensi dengan data link atau network
layer.
Hub mempunyai fungsi sebagai repeater, oleh karena itu hub kadang juga disebut sebagai multiport/modular repeater.
Harap diperhatikan, penggabungan dua atau lebih segmen network
dengan menggunakan repeater akan mengakibatkan seluruh traffic data
akan menyebar ke seluruh jaringan, tanpa memandang apakah traffic data
tsb diperlukan atau tidak di seluruh jaringan. Jika jumlah station
semakin banyak, dan traffic data sangat tinggi, maka beban pada
backbone jaringan tentunya akan menjadi berat. Akhirnya kinerja
jaringan akan menurun, dan kelambatan akses akan terasa.
6. Network Interface Card ( NIC )
Network Interface Card (NIC), juga disebut sebagai Network
Adapter,digunakan untuk menghubungkan computer ke kabel yang digunakan
pada local area network (LAN). Umumnya, NIC ditempatkan pada computer
expansion bus melalui slot ISA (8 bit atau 16 bit) atau PCI (32 bit
atau 64 bit) juga biasanya portnya juga sudah terintegrasi dengan
motherboard (onboard). NIC mempunyai satu atau lebih port eksternal
yang digunakan untuk menempatkan kabel networknya.
Fungsi utama dari NIC adalah mengijinkan komputer untuk
berkomunikasi dalam network. Ia melakukan hal ini dengan
mengirim/menerima dan mengontrol traffic dengan komputer atau peralatan
lain yang ada pada network. Saat mengirim, NIC mengkonvert data dari
pararel ke serial, mengencode dan mengompresinya, dan kemudian
menempatkannya pada kawat dalam bentuk sinyal listrik atau optik.
Proses ini terjadi sebaliknya pada saat menerima. NIC mentranslate
sinyal listrik yang diterimanya menjadi bit-bit yang bisa dibaca oleh
komputer.
Setiap NIC mempunyai identifikasi unik yang disebut MAC Address
yang telah dihard-coded pada cardnya. Sebagai tambahan, setiap NIC
harus mempunyai network adapter driver yang mengijinkan ia untuk
berkomunikasi dengan network protokolnya. Sebuah NIC spesifik untuk
arsitektur LAN tertentu (misalnya, Ethernet, Token Ring, atau
Fiber-Optic). Ada kemungkinginan untuk menginstall lebih dari satu NIC
pada komputer yang sama.
Bagaimana NIC dihubungkan ke kabelnya ?
Sebuah konektor interface adalah koneksi fisik antara NIC dan kabelnya. Ada tiga tipe interface konektor yang umum yang digunakan pada LAN:
Sebuah konektor interface adalah koneksi fisik antara NIC dan kabelnya. Ada tiga tipe interface konektor yang umum yang digunakan pada LAN:
• BNC (British Naval Connector). Digunakan dengan kabel koaksial.
• RJ-45. Sebuah 8-kawat konektor modular yang terlihat mirip dengan konektor jack telepon
(RJ-11). Digunakan dengan kabel twisted-pair. (RJ-11 hanya mempunyai 6 pins, sedangkan
RJ-45 mempunyai 8 pin).
• AUI (Attachment Unite Interface). Umumnya sebuah 15-pin interface yang digunakan
dengan kabel koaksial thicknet. Juga disebut sebagai DIX (Digital Intel Xerox) interface.
Sudah tidak umum lagi.
• RJ-45. Sebuah 8-kawat konektor modular yang terlihat mirip dengan konektor jack telepon
(RJ-11). Digunakan dengan kabel twisted-pair. (RJ-11 hanya mempunyai 6 pins, sedangkan
RJ-45 mempunyai 8 pin).
• AUI (Attachment Unite Interface). Umumnya sebuah 15-pin interface yang digunakan
dengan kabel koaksial thicknet. Juga disebut sebagai DIX (Digital Intel Xerox) interface.
Sudah tidak umum lagi.
Beberapa NIC mempunyai lebih dari satu interface konektor (misalnya, satu RJ-45 dan satu BNC).
7. Kabel UTP (RJ-45)
UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded
karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut
twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun
spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari
kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal
adalah kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori
5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di
kantor atau kampus atau warnet, paling hemat menggunakan yang kategori
3. Itu sudah lebih dari cukup.
Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe
straight dan tipe cross. Disebut tipe straight karena masing-masing
kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1 langsung. Sedangkan
disebut cross karena ada persilangan pada susunan kabelnya.
0 komentar :
Posting Komentar